DEKADE, SAMARINDA – Bakal Calon Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Isran Noor, mengungkapkan kekecewaannya terkait pemangkasan anggaran beasiswa yang seharusnya diperuntukkan bagi anak-anak miskin dan berprestasi di wilayah Kaltim. Pernyataan ini disampaikan usai menghadiri dialog perlindungan pesisir dan laut yang diadakan oleh Fakultas Hukum Universitas Mulawarman, pada Jumat (20/9/2024) di Gedung Rektorat Unmul.
Isran Noor mengaku sangat kecewa karena anggaran beasiswa yang sebelumnya ia usulkan sebesar Rp 250 miliar, telah dipotong sebesar Rp 50 miliar, sehingga hanya tersisa Rp 200 miliar. “Nah itu dia yang bikin saya sakit hati semingguan ini, itu yang bikin saya kesal sekarang,” ungkap Gubernur Kaltim periode 2018-2023 ini.
Menurutnya, anggaran tersebut awalnya direncanakan untuk membantu anak-anak miskin, namun juga terbuka untuk mereka yang berprestasi dan berhak menerima beasiswa berdasarkan nilai akademis.
Isran Noor menegaskan pentingnya keberadaan anggaran tersebut untuk memastikan bahwa bantuan tidak hanya diberikan kepada anak-anak dari keluarga miskin, tetapi juga kepada mereka yang berprestasi.
“Orang miskin ada porsinya sendiri, tetapi kalau ada yang nilainya bagus dan punya hak, mereka juga harus mendapatkan beasiswa,” jelasnya.
Isu pengurangan anggaran ini menjadi salah satu perhatian utama Isran Noor, terutama mengingat pentingnya investasi dalam pendidikan untuk membangun masa depan generasi muda di Kalimantan Timur. (adv)